Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua kapal pesiar berukuran besar dalam waktu yang bersamaan bersandar di Pelabuhan Benoa, Minggu (17/3/2019). Yakni MS Insignia dan dan MS Azamara Quest yang merupakan Sister Ship (kapal pesiar bersaudara) namun beda perusahaan.
Masing-masing kapal pesiar ini membawa 600 penumpang dan 400 lebih kru kapal. Sehingga total ada 2000 penumpang dan kru dari dua kapal pesiar yang berukuran panjang masing-masing 180 meter ini.
Istimewanya, wisatawan dan kru kapal pesiar mewah ini saat turun di area Pelabuhan Benoa langsung disambut dengan sambutan hangat dan istimewa yang telah disiapkan pihak Pelindo III Regional Bali Nusra. Yakni dengan tari-tarian dan atraksi kesenian lainnya khas Bali yang melibatkan puluhan seniman Bali.
CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra bersama Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa, Agustinus Maun S.T., M.T., dan GM Pelindo Benoa III, Anak Agung Gede Agung Mataram juga langsung ikut menyambut kedatangan kapal pesiar ini.
Mereka juga sempat berbincang-bincang dengan Kapten Kapal Pesiar MS Insignia, Kurilic Damir dan Kapten Kapal Pesiar MAS Azamara Quest, Jose Manuel serta juga menyapa wisatawan kapal pesiar ini.
CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra mengaku bangga dan bersyukur untuk pertama kalinya dalam sejarah Pelabuhan Benoa akhirnya mampu menerima dua kapal berukuran besar dan panjang untuk bersandar di dermaga.
“Ini momen bersejarah untuk pertama kalinya dua kapal pesiar bersandar bersamaan di Pelabuhan Benoa. Ini juga jadi momentum ke depan kami terus meningkatka pembangunan Pelabuhan Benoa agar bisa dukung lebih banyak kapal pesiar besar bisa datang,” ungkap Eka Saputra.
Hal ini dimungkinkan setelah rampungnya
pengerukan dan pendalaman alur dari minus 9 Meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) menjadi minus 12 Meter LWS. Hal tersebut telah memungkinkan kapal pesiar dengan LOA (Length of All) / ukuran panjang lebih dari 350 Meter untuk sandar di demaga dimana sebelumnya hanya bisa berlabuh diluar pelabuhan.
Ke depan diyakini akan lebih banyak kapal pesiar berukuran besar datang ke Pelabuhan Benoa yang digadang-gadang menjadi Home Port pertama di Indonesia. “Pelabuhan Benoa sudah sangat siap menjadi Home Port dan akan memberikan multiplier efek yang sangat besarbagi pariwisata Bali,” tegas Eka Saputra.
Didukung Penuh KSOP Benoa
Di sisi lain bersandarnya dua kapal pesiar besar secara bersamaan untuk pertama kali ini di Pelabuhan Benoa juga tidak lepas dari dukungan penuh KSOP Benoa yang menjamin dan memastikan keamanan kapal pesiar ini dalam bersandar.
“Ini berkat dukungan penuh KSOP Benoa dan ke depan kami terus harapkan ada sinergi semua pihak agar Pelabuhan Benoa jadi kebanggaan Bali, Indonesia bahkan dunia,” tandas Eka Saputra.
Hal senada disampaikan KSOP Benoa Agustinus Maun S.T., M.T., yang menegaskan pihaknya akan mendukung penuh pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi home port dan pelabuhan terbaik di Indonesia dalam mendukung pariwisata Bali dan nasional.
“Sebelumnya kami sudah berkoordinasi pastikan dua kapal pesiar ini bisa sandar di Pelabuhan Benoa dengan aman dan selamat. Kami juga siap mendukung pemerintah tingkatkan pariwisata Bali lewat peningkatan kunjungan wisatawan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa,” tegas pria yang sebelumnya menjabat kepala KSOP Gresik itu.
Sementara itu dua kapal pesiar sandar bersaman ini yakni MS Insignia dan dan MS Azamara Quest berasal dari Australia. Setelah dari Benoa kapal pesiar ini punya rute masing-masing. Dimana MS Insignia akan menuju Puerto Princessa, Filipina. Sementara MS Azamara Quest akan menuju ke Surabaya. (wid)