Pelabuhan Benoa Bali yang dikelola oleh BUMN Pelindo III telah merampungkan pengerukan dan pendalaman alur dari minus 9 Meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) menjadi minus 12 Meter LWS. Hal tersebut telah memungkinkan kapal pesiar dengan LOA (Length of All) / ukuran panjang lebih dari 350 Meter untuk sandar di demaga dimana sebelumnya hanya bisa berlabuh diluar pelabuhan.
“Dengan adanya revitalisasi tersebut, tentunya akan menambah minat kedatangan kapal pesiar karena dari sisi keamanan dan kenyamanan akan terjamin,” ujar Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha dalam keterangan pers yang diterima Redaksi Metro Bali, Rabu (13/3/2019).
Kini kolam di dermaga timur, selatan, kolam di curah cair dan gas telah menjadi minus 12 meter LWS dari sebelumnya antara minus 8 hingga minus 9 meter LWS. Selain itu turning basin atau area untuk berputar kapal juga diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter.
“Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter,” tambah Joko Noerhudha.
Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho Pranatyasto menambahkan rampungnya pengerukan kolam dan pendalaman alur, akan meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar.
“Bahkan, kapal pesiar tersebut tidak hanya transit namun pelabuhan Benoa akan menjadi home port cruise, dimana kapal pesiar berangkat dari Benoa, kemudian berkeliling di Indonesia Timur dan nanti akan kembali lagi ke Benoa,” ujar Toto.
Serangkaian peningkatan fasilitas pelabuhan khususnya terkait dengan gedung terminal penumpang, Pelindo III juga meningkatkan kapasitas gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang akan diperbesar hingga menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.
Pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di Benoa akan selesai semester dua tahun 2019, hingga februari ini, progress pembangunan fisik bangunan telah mencapai 58%. (wid)