Advokat dan kurator Kondang Dr. Togar Situmorang, SH,MH,MAP, CMED,CLA,CRA sebagai Kuasa Hukum dua orang penumpang yang selamat saat satu unit helikopter dengan nomor penerbangan PK-WSP dilaporkan jatuh (crash landing) di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, pada Jumat pukul 15:27 Wita meminta agar pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat segera mengumumkan secara tranparan kepada publik bagaimana peristiwa Helikopter dari operator “Bali Heli Tour” tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.
Advokat dan Kurator Kondang Dr. Togar Situmorang bercerita sangat prihatin atas kondisi dua klien bernama Eloira Decti Paskilah (Penumpang Warga Indonesia), Akibat kecelakaan itu, Eloira mengalami masalah pada lehernya. Dia pun masih mengenakan penyangga dan harus rutin mengecek kondisi lehernya di rumah sakit dan Russel James Harris (Penumpang Warga Negara Australia) yang mengalami cedera kaki namun sudah bisa berjalan pelan sedang menunggu pemulihan.
Advokat dan Kurator berdarah Batak Dr. Togar Situmorang masih menunggu itikad baik dari Perusahaan Helikopter bukan hanya Cover Asuransi Kesehatan kedua klien saja namun segi dana Kompensasi dari terganggu roda penghasilan ekonomi wajib diperhatikan pihak Perusahaan sebelum nanti mengambil langkah hukum berupa Pidana dan Keperdataan agar terpenuhi hak hak kemanusian kedua klien.
Dr. Togar Situmorang selaku Pengamat Kebijakan Publik berkata kepada Media, Jumat (3/8/2024) sangat menyayangkan para pejabat seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menparekraf Sandiaga Uno termasuk Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra hanya bisa komentar di media tanpa ada rasa empati untuk mencek kondisi kedua korban kliennya saat ini.
Advokat dan Kurator Dr. Togar Situmorang berharap meminta kepada pihak yang berwajib dapat segera mengambil tindakan hukum atas peristiwa jatuh heli wisata milik PT Whitesky Aviation di Suluban, Pecatu pada Jumat, 19 Juli 2024 sore, “ tutupnya.