Foto: Advokat senior yang dijuluki Panglima Hukum Togar mengucapkan Selamat Hari Jumat Agung dan Paskah.
Denpasar (Panglimahukum.com)-
Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani. Dimana Jumat Agung merupakan Hari Jumat sebelum Minggu Paskah.
Hari itu merupakan hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus. Jumat Agung juga adalah salah satu dari hari Tri Suci. Hari Tri Suci merupakan rangkaian akhir dari Paskah yang meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, dan Misa Kebangkitan Yesus yang kerap dikenal dengan sebutan Malam Paskah. Ketiga hari ini merupakan hari-hari penting saat menjelang Hari Paskah.
Tri Hari Suci ini merupakan ibadah bagi umat Kristiani, khususnya Khatolik, dalam peringatan kematian hingga kebangkitan Yesus.
Kamis Putih adalah Awal Tri Hari Suci yang juga merupakan peringatan perjamuan malam terakhir Yesus bersama kedua belas rasulnya. Peringatan ini ditandai dengan upacara pembasuhan kaki sebagai ajaran untuk melayani.
Jumat agung merupakan peringatan untuk mengenang peristiwa Yesus wafat di Kayu Salib. Peringatan ini biasanya diwarnai ibadat jalan salib. Sabtu Suci biasa juga disebut Malam Paskah.
Momen ini untuk memperingati kebangkitan Yesus setelah tiga hari wafat. Simbolnya adalah upacara cahaya menggunakan lilin. Terakhir, Minggu Paskah yang merupakan perayaan kebangkitan Yesus.
Namun ada yang berbeda dengan perayaan hari raya Jumat Agung dan Paskah tahun ini karena tidak ada misa Gereja seperti biasanya karena perayaannya bertepatan dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19. Dimana virus yang sudah menjadi pandemi global ini tentu akan memberikan rasa khawatir bagi masyarakat.
Seperti yang telah diketahui Presiden Jokowi telah menetapkan status darurat kesehatan masyarakat melalui Keputusan Presiden No.11 Tahun 2020 tentang Penetapan Darurat Kesehatan Masyarakat COVID-19.
Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Advokat dan Pengamat Kebijakan Publik Togar Situmorang, S.H.,M.H.,M.AP., menilai kita harus tetap mengikuti arahan dan anjuran dari Pemerintah dan Pemuka Agama sebab beliau pasti sudah memikirkan apa yang menjadi terbaik bagi kita semua. Dan meskipun kita tidak bisa melaksanakan misa di Gereja bukan berati akan mengurangi makna dari acara suci ini.
“Melihat pandemi ini masyarakat harus bersama-sama memutus penyebaran virus corona. Salah satu caranya adalah menjaga jarak aman dan menghindari tempat keramaian,” ucap Togar Situmorang, Jumat (10/4/2020).
Advokat bersahaja dan dermawan ini mengajak agar perayaan suci Hari Kamis Putih, Hari Jumat Agung dan Hari Paskah ini dimaknai dengan hikmat. Setiap umat harus saling mencintai. Antar sesama saling mencintai, tidak ada lagi permusuhan, tidak ada lagi mementingkan diri.
“Kasih menjadi hukum baru menggantikan hukum lama. Semua hukum lama, seluruh kejahatan, setiap tindakan negatif akan dikuburkan pada hari Jumat Agung,” kata Togar Situmorang yang juga Ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Pengkot POSSI) Kota Denpasar.
“Dengan begitu semua akan dapat ikut ‘bangkit’ bersama Kristus pada hari Paskah dengan mengenakan baju baru, hidup saling mengasihi. Tidak boleh lagi ada dendam, benci, ego, dan iri hati. Semua saling berbagi, berbelaras, dan berdamai,” kata advokat yang terdaftar dalam Penghargaan Indonesia Most Leading Award 2019 terpilih sebagai The Most Leading Lawyer In Satisfactory Performance Of The Year ini.
Pria yang juga Ketua Hukum dari RS dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang Jawa Timur ini menambahkan betapa indah hidup saling mengasihi. Ini akan menjadi energi tak terkalahkan sebagai modal membangun bangsa termasuk dalam menghadapi wabah pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini. Sebaliknya, perpecahan dan perselisihan hanya akan menjadi energi negatif dan kontraproduktif.
“Cinta kasih jadi modal kuat bangun bangsa dan modal ini melalui masa darurat akibat wabah Corona dengan saling mengasihi, saling membantu sesama secara gotong royong,” imbuh Togar Situmorang yang kini juga menjadi donatur tetap membantu kebutuhan sembako anak-anak di Ashram Gandhi Puri Sevagram, Klungkung dan juga mengangkat satu anak asuh dari Ashram untuk dibantu biaya kuliah di tengah derita Corona ini.
Ditambahkan, sslegenap umat Kristiani harus mampu memanfaatkan Perjamuan Terakhir sebagai momen mendalami perintah baru. Sejauh mana selama ini sudah mengasihi sesama. Sejauh mana selama ini umat Kristiani berada di garda depan membangun persaudaraan, mengembangkan perdamaian dan meluruskan hati yang bengkok.
“Hati yang bengkok karena penuh berisi hal-hal negatif harus diluruskan dengan mengelaborasi perintah baru. Jangan hanya mengasihi orang yang mencintai kita, umat harus mencintai juga mereka yang membenci dan memusuhi kita,” kata advokat yang terdaftar di dalam penghargaan 100 Advokat Hebat versi majalah Property&Bank dan penghargaan Indonesia 50 Best Lawyer Award 2019 ini.
“Dan pada kesempatan yang berbahagia ini kami ucapkan Selamat Hari Jumat Agung dan Selamat Hari Paskah (Minggu),” tutup Founder dan CEO Law Firm Togar Situmorang yang beralamat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5A Renon, Denpasar (pusat), Jalan Gatot Subroto Timur Nomor 22 Kesiman, Denpasar (cabang) dan Gedung Piccadilly Room 1003-1004, Jalan Kemang Selatan Raya Nomor 99 Jakarta (cabang) ini.