Panglima Hukum Togar Situmorang: BK DPRD Bali Jangan Tutup Mata Anggotanya Main Pukul Layaknya Preman

Foto: Pengamat kebijakan publik dan advokat yang dijuluki Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P.

Denpasar (Panglimahukum.com)-

Kasus pemukulan yang melibatkan dua Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali yakni Dewa Nyoman Rai yang memukul I Kadek Diana dinilai sangat memalukan dan mencoreng citra DPRD Bali di Renon.

Untuk itu pengamat kebijakan publik dan advokat yang dijuluki Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., menegaskan Badan Kehormatan (BK) DPRD Bali tidak perlu menunggu laporan untuk menyelesaikan masalah ini. Melainkan harus memberikan sanksi tegas kepada dua anggota DPRD Bali yang terlibat pemukulan ini.

“BK jangan tutup mata, keduanya harus diberikan sanksi tegas. Jelas ada pelanggaran kode etik disana. Kan ada rapat pleno dengan Gubernur Bali yang diwakili Wakil Gubernur Bali tapi kenapa malah ada pemukulan seperti preman,” ujar Togar Situmorang yang juga  Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini, Rabu (15/5/2019) di Denpasar.

Dikatakannya, Anggota DPRD Bali bertugas untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Bali bukan malah mempertontonkan tindakan yang tidak terpuji seperti main pukul yang malah mencoreng citra DPRD Bali.

“Ini jelas sangat memalukan dan menampar wajah lembaga terhormat DPRD Bali,” ujar Togar yang juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang juga rekanan bisnis usaha OTO 27 yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa, Showroom Mobil, Showroom Motor Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop.

Tampar Wajah PDIP Bali

Tidak hanya itu, imbuh pengacara yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank ini, kasus pemukulan yang melibatkan dua kader PDI Perjuangan Bali ini juga seperti menampar wajah induk partainya dalam hal ini PDI Perjuangan serta mencoreng citra partai berlambang banteng bermoncong putih ini.

Menurut advokat yang masuk di dalam Indonesia 50 Best Lawyer Award 2019 ini insiden pemukulan ini juga memalukan kader-kader terbaik PDIP yang duduk di eksekutif seperti Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali hingga juga Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama yang merupakan Dewan Penasehat DPD PDI Perjuangan Bali.

“Kejadian pemukulan ini sangat memalukan bagi PDIP yang baru saja mampu memenangkan Pak Jokowi sebagai Presiden RI dengan suara hampir 92 persen di Bali,” sesal advokat asal Sumatra Utara yang baru saja meraih Best Winners – Indonesia Business Development Award dan saat ini sedang menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana.

“Di mata dunia Bali kan terkenal masyarakatnya ramah tamah, tapi dengan para anggota legislatif malah main pukul tentu ini mencoreng citra Bali keseluruhan,” Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali ini.

Dipukul Dewa Rai, Kadek Diana Lapor ke Polda Bali

Seperti diberitakan sebelumnya, pukulan telak dilayangkan Anggota Komisi I DPRD Bali Dewa Nyoman Rai terhadap rekannya Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, I Kadek Diana Selasa (14/5/2019)  pagi sebelum sidang paripurna DPRD Bali.

Kedua anggota dewan ini sama-sama merupakan kader PDI Perjuangan. Dimana Kadek Diana merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali dan Dewa Rai merupakan salah satunya anggotanya.

Kejadian pemukulan ini sontak membuat Anggota DPRD Bali lainnya geger dan terkejut serta tak habis pikir “setan” apa yang merasuki pikiran Anggota Dewan ini hingga tega melakukan pemukulan dan mencoreng citra lembaga legislatif ini.

Tidak terima dengan “hadiah bogem mentah” yang diterimanya, Kadek Diana sontak melaporkan Dewa Nyoman Rai ke Mapolda Bali Selasa (14/5/2019) siang. Ia melapor lantaran dipukul Dewa Rai saat menunggu sidang paripurna di Kantor DPRD Bali.

“Pelipis kiri saya dipukul dengan tangan kosong. Tapi sepertinya dia pakai cincin,” ucap Kadek Diana ketika ditemui saat melapor ke Mapolda Bali sembari menunjukkan luka memar serta benjol di alis kirinya. (wid)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here