Foto: Advokat senior dan Pengamat Kebijakan Publik Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P.
Denpasar (Panglimahukum.com)-
Advokat senior dan Pengamat Kebijakan Publik Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., mengaku prihatin di tengah pandemi virus Corona masih saja ada para politisi yang hanya bisa nyinyir dan mencaci pemerintah apalagi hingga menuding Gubernur Bali I Wayan Koster “gabeng” atau tidak jelas dan tidak tegas menangani Covid-19 ini.
“Pak Gubernur dan jajarannya sudah bekerja keras dan sangat serius, tegas dalam pencegahan dan penanggulangan virus Corona ini. Harusnya kita apresiasi dan dukung, bukan malah ada politisi yang nyinyir,” kata Togar Situmorang, Senin (30/3/2020).
Advokat yang dijuluki Panglima Hukum ini mengingatkan menjadi seorang politisi jangan mencari panggung di tengah keadaan masyarakat Bali yang resah, ketakutan dan sengsara akibat virus Corona. Jangan menari-nari bermanuver politik di tengah penderitaan masyarakat Bali melawan virus mematikan ini.
“Kalau saya anggap orang-orang politisi seperti itu adalah banci, pahlawan kesiangan, para pemimpi yang mencari panggung di tengah penderitaan virus Corona,” ujar advokat yang terdaftar dalam Penghargaan Indonesia Most Leading Award 2019 terpilih sebagai The Most Leading Lawyer In Satisfactory Performance Of The Year ini.
Advokat dermawan dan bersahaja ini pun mempertanyakan dimana letak rasa kemanusiaan para politisi “banci” yang suka nyinyir itu. “Kita lihat korban sudah berjatuhan, kok kenapa sudutkan Pemerintah Provinsi Bali terutama Pak Koster. Sebab Pak Koster tidak mungkin menghancurkan, menyengsarakan bahkan mematikan masyarakat Bali karena ada wabah besar virus Corona,” ujar Togar Situmorang.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini pun mengajak para politisi dan tokoh Bali agar bergandengan tangan bersama -sama Pemerintah Provinsi Bali mencari solusi, bukan malah memojokkan, menyalahkan pemerintah tanpa ada solusi yang konkret.
Sebab, imbuh Togar Situmorang, kita harus yakin tidak ada satu pun pemerintah apalagi Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpin Gubernur Bali I Wayan Koster mau menyengsarakan masyarakat Bali. “Pasti tidak akan terbersit di benak Pak Gubernur Bali menyengsarakan masyarakat Bali. Justru Pak Gubernur akan berusaha keras untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat Bali,” katanya.
Bagi politisi yang nyinyir ini, sambung Togar Situmorang, sekarang saatnya membuktikan bahwa mereka adalah tokoh nasional atau tokoh Bali. Tokoh politik mestinya mereka berpolitik untuk melayani bukan nyinyir atas kebijakan Gubernur Bali atau Presiden Jokowi.
ApalagiĀ orang yang bermain di politik biasanya strata ekonominya di atas rata-rata. Tidak mungkin orang main politik tidak punya uang atau tidak mapan. Disini kita lihat bukti nyata mereka apakah ada kepedulian pada masyarakat yang terdampak virus Corona.
“Korbankan dong uangnya, sumbangkan kan dong hartanya untuk membantu Pemerintah Provinsi Bali dengan aksi nyata demi kemanusiaan. Sehingga uang yang disumbangkan ini bisa digunakan untuk membeli APD (Alat Pelindung Diri), masker, hand sanitizer, maupun sembako,” ujar Togar Situmorang.
“Dimana dengan virus Corona ini banyak karyawan dirumahkan dan di-PHK. Kita bahu- membahu data orang-orang yang dirumahkan. Kita kasi mereka sembako, minimal mereka bisa bertahan dalam 14 hari ke depan,” imbuh advokat yang terdaftar di dalam penghargaan 100 Advokat Hebat versi majalah Property&Bank dan penghargaan Indonesia 50 Best Lawyer Award 2019 ini.
Menurutnya, kalau kita belajar dari Wuhan di Tiongkok dalam mengatasi Corona, mereka bersatu, antara masyarakat dan pemerintah bersatu menyelesaikan, menuntaskan, dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Hal seperti itu yang paling penting ditunggu masyarakat Bali.
“Jadi jangan ada politisi yang hanya nyinyir, koar-koar, tapi buktikan dong kasi sumbangan. Contoh, Bapak Erick Thohir dan grupnya menggelontorkan Rp 500 miliar. Contoh Bapak Prayogo Pangestu gelontorkan uang miliaran. Gerakan aksi nyata seperti itu yang kita tunggu,” ujar advokat yang dikenal selalu “Siap Melayani Bukan Dilayani” ini.
“Melawan Corona ini kita tidak bisa kasi Pak Koster sendiri. Kita harus sama-sama bersatu padu. Kita bantu Pak Koster. Sekarang kita lihat jati dirinya politikus itu, mana politikus santun, dan konsentrasi melayani masyarakat atau mana yang bisa hanya menyalahkan pemimpin,” kata Ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Pengkot POSSI) Kota Denpasar.
Ketua Hukum dari RS dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang, Jawa Timur ini juga mengingatkan jadilah politisi yang melayani bukan mencaci. Mereka jangan jadi banci di tengah himpitan Corona. Mari lakukan aksi nyata dan berdoa virus Corona cepat selesai.
“Kamu memang kamu politisi ingin dilihat masyarakat dan ingin berbakti kepada masyarakat Bali, sekarang saatnya buktikan dong. Sumbangkan hartamu, beli APD, beli sembako kasi masyarakat Bali,” tegas Togar Situmorang yang kini juga menjadi donatur tetap membantu kebutuhan sembako anak-anak di Ashram Gandhi Puri Sevagram, Klungkung dan juga mengangkat satu anak asuh dari Ashram untuk dibantu biaya kuliah di tengah derita Corona ini.
Togar Situmorang yang kisah hidupnya diabadikan dalam video mini series biografi ini lantas mengingatkan wabah Corona ini bukan main-main, bukan wabah kaleng-kaleng. Ini wabah super serius yang harus disikapi dengan serius pula oleh semua pihak.
“Jadi kita semua juga harus serius menanganinya. Mari bersatu, saling bantu hanya cuma bisa menggerutu,” tutup Togar Situmorang, Founder dan CEO Firma Hukum di Law Firm TOGAR SITUMORANG, Jl. Tukad Citarum No. 5 A Renon ( pusat ) dan cabang Denpasar, Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Kesiman Denpasar, Cabang Jakarta terletak di Gedung Piccadilly Jl. Kemang Selatan Raya No.99, Room 1003-1004, Jakarta Selatan. (phm)