Denpasar (Panglimahukum.com)
Apa yang harus dipersiapkan oleh para caleg jelang pencoblosan Pileg 17 April 2019 yang sudah makin dekat di depan mata dan tinggal menghitung hari?
Tentu jawabannya bisa beragam. Namun mayoritas pasti menjawab bagaimana mengamankan suara dan semakin marapatkan konsolidasi dengan tim pemenangan maupun relawan.
Sebagian juga tampak jumawa, merasa sudah aman untuk terpilih sebagai anggota legislatif dan mengklaim tinggal menunggu hari kemenangan saja di 17 April 2019.
Mungkin mereka yang merasa “sudah 100 persen” terpilih ini lupa bahwa politik itu sangat dinamis. Situasi bisa berubah dalam hitungan detik. Belum lagi ada “faktor X” seperti “garis tangan” atau suratan takdir dari sang maha pencipta.
Namun jawaban yang sangat bijak terlontar dari dari Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar nomor urut 7 dari Partai Golkar.
Advokat senior yang juga dijuluki “Panglima Hukum” ini walau dalam hati kecilnya ia optimis berpeluang lolos sebagai anggota legislatif di Renon, namun ia tidak mau jumawa dan menepuk dada.
Ia tetap berpegang teguh pada komitmen dan keyakinan yang juga melandasi perjalanannya nyaleg maupun kehidupan profesionalnya sebagai advokat yakni “Siap Melayani Bulan Dilayani.”
“Saya nothing to lose saja. Tulus berjuang dan ikhlas apapun hasilnya dengan perjuangan saya selama ini dan juga berkat restu Tuhan,” kata Togar Situmorang yang juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon, Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar saat ditemui Rabu (3/4/2019).
Nyaleg dengan Spirit Sewaka Dharma, Siap Melayani Bukan Dilayani
Bagi Togar terpilih atau tidak dirinya sebagai wakil rakyat, ia tetap mengusung spirit pelayanan. Entah sebagai anggota legislatif maupun hanya tetap sebagai Panglima Hukum menegakkan keadilan dan kebenaran dalam proses hukum.
Sebab ia sangat meresapi betul spirit dan filosofi “Sewaka Dharma” atau “melayani adalah kewajiban” yang menjadi landasan filosofis komitmen dan tagline yang diusung yakni “Siap Melayani Bukan Dilayani.”
“Tidak harus jadi wakil rakyat di Renon jadi Panglima Hukum pun saya tetap bisa melayani masyarakat mencari keadilan,” kata pria yang juga merupakan rekanan OTO 27 yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang, Insurance AIA, Property penjualan Villa, Showroom Mobil, Showroom Motor Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar.
Hal ini diungkapkan kata advokat yang pernah menjadi Ketua Tim Advokasi Cagub-Cawagub Mantra-Kerta pada Pilgub Bali 2018 silam. bukan sebagai bentuk pesimisme dirinya gagal terpilih.
Namun ini sebagai bentuk fakta riil bahwa Ketua Umum POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) Kota Denpasar ini maju nyaleg bukan didasari ambisi dapat jabatan ataupun menjadi anggota legislatif sebagai profesi untuk memperkaya diri.
Melainkan ia terpanggil sebagai calon anggota legislatif, penyambung lidah rakyat karena spirit pelayanan kepada masyarakat maupun juga kepada Tuhan lewat membantu masyarakat yang kesusahan.
Jadi Anggota Legislatif Bukan untuk Cari Pekerjaan
Terlebih advokat yang saat ini sedang menyelesaikan program S-3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana ini secara ekonomi sudah sangat mapan.
Berlabel advokat top bukan hanya di Bali tapi juga nasional dan namanya masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank, Togar sudah tak butuh lagi popularitas maupun penghasilan sebagai anggota legislatif.
“Saya ingin jadi anggota legislatif bukan ingin cari duit apalagi pekerjaan. Saya ingin ngayah untuk Bali yang juga telah memberikan saya banyak hal dan membesarkan nama saya. Saya ingin memberikan balas budi yang lebih besar bagi Bali dan masyarakat Bali,” ungkap Togar.
Selama masa kampanye yang sudah berjalan, perjuangan Togar pun sudah maksimal dan totalitas. Saat kampanye door to door menyapa warga Denpasar, menyerap aspirasi ke komunitas-komunitas, semuanya berjalan lancar dan mendapatkan respon positif serta apresiasi warga.
Diharapkan Togar juga mampu membawa perubahan bagi peningkatan peran anggota legislatif dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Bali.
“Saya sudah berjuang maksimal. Jadi saya ikhlas kalau Tuhan beri saya suratan tangan jadi anggota legislatif itu adalah amanah,” kata Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali ini.
“Kalaupun tidak jadi anggota legislatif saya tetap melayani masyarakat di kantor hukum saya sebagai Panglima Hukum,” ujar advokat yang kerap memberikan bantuan hukum gratis bagi masyarakat kurang mampu dan tertindas dalam penegakan hukum ini.
Ajak Caleg Siapkan Mental, Gagal Jangan Sampai “Gila”
Ia pun berpesan yang terpenting disiapkan saat ini dan pasca 17 April bagi para caleg adalah kerendahan hati, sikap sportif, kejujuran dan kesiapan mental untuk menerima apapun hasilnya dalam Pileg kali ini.
Jadi yang terpilih jangan terlalu euforia apalagi arogan sampai kerahkan massa untuk berpesta di jalanan. Bagi yang belum terpilih juga jangan stress, depresi apalagi jika sampai mengalami gangguan jiwa alias gila.
“Jangan sampai jadi caleg kalah nanti malah ke Bangli (Rumah Sakit Jiwa Bangli-red). Kalau saya nothing to lose. Ikhlas apapun hasilnya,” kata caleg milenial yang dekat dengan generasi muda ini.
“Apalagi keluarga (SJ) sangat mencintai saya dan mendukung apapun bentuk pelayanan yang saya lakukan untuk masyarakat,” tandas Togar Situmorang.
Ajak Coblos Caleg Takut Dosa Agar Tak Korupsi
Caleg milenial yang mempunyai tagline “Siap Melayani Bukan Dilayani” ini juga kembali menghimbau kepada masyarakat Bali khususnya Denpasar agar mengajak saudara-saudaranya, kawan, semua tetangga agar pada 17 April nantinya untuk menuju ke TPS. Jangan biarkan satu orang pun golput.
Togar juga mengajak warga agar cerdas memilih calon wakil rakyat ke depan yakni setidaknya berpendidikan memadai, punya pekerjaan dan berpenghasilan cukup. Juga mereka harus bersih dalam artian tidak terlibat tindak pidana, bermoral baik. Dan yang tak kalah penting tidak tersangkut narkoba.
“Kan saat ini banyak pejabat termasuk dewan yang kena OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK. Jadi pilih yang betul-betul taat agama, takut berbuat dosa agar tidak korupsi nantinya,” kata Togar Situmorang yang juga Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini.
“Coblos Nomor 7 Kertas Warna Biru untuk DPRD Provinsi Bali. Untuk Legislatif yang Anti Korupsi & Anti Intoleransi,” ajak advokat yang saat terpilih sebagai anggota legislatif nanti ingin menggulirkan progam beasiswa pendidikan hingga kuliah sarjana (S-1) bagi anak perempuan yang berasal dari keluarga kurang mampu di Denpasar. (wid)