Denpasar (MI) – Besok adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu umat Hindu, tampak kegembiraan di wajah-wajah mereka untuk menyambut hari suci Nyepi, segala hal dipersiapkan mulai dari persembahan untuk sembahyang dan lain sebagainya.
Namun ada sedikit perbedaan dalam perayaan Nyepi kali ini, disebabkan adanya virus corona. Tepat pada bulan Maret ini genap satu tahun negeri ini dilanda wabah virus corona atau dengan bahasa asingnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Melalui Catur Bratha Penyepian Kita Tingkatkan Toleransi Sebagai Perekat Keberagaman, Hari raya suci Nyepi memang merupakan salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu. Hari raya yang jatuh setahun sekali memang bisa dikatakan perayaan yang cukup unik karena aktivitas umat Hindu itu diberhentikan selama satu hari full.
Advokat nasional kondang berdarah Batak yaitu Togar Situmorang, SH.,C.,Med.,MH.,MAP.,CLA yang sudah lama tinggal di Pulau Dewata kurang lebih selama 20 tahun memang sangat senang dan merasa kangen akan hari raya Nyepi ini. Melalui Catur Bratha Penyepian Kita tingkatkan Toleransi Sebagai Perekat Keberagaman.
Kesunyian pada hari raya Nyepi memang sangat saya tunggu-tunggu. Dimana satu hari tersebut kita bisa sambil merenung menjernihkan pikiran kita. Dan aura Taksu Bali benar-benar bisa saya rasakan, itu yang membuat saya sangat cinta akan “Pulau Seribu Pura” ini,” tuturnya
Lebih lanjut, Togar Situmorang, Ketua tim Advokasi Mantra Kerta saat pilgub 2019, mengungkapkan hari raya Nyepi menjadi momen spiritual, rohani dan jasmani, ketika semua penduduk bumi dihantui wabah Virus Corona.
Dengan melaksanakan Hari Raya Nyepi, semua masyarakat Indonesia bisa sekaligus menjalankan arahan pemerintah dan WHO untuk melakukan isolasi diri, jaga jarak sekaligus mencintai lingkungan dan bumi. Virus corona membuat seluruh pemeluk agama mesti melakukan penyesuaian demi tetap memuji dan memuliakan Sang Pencipta.
Melalui Nyepi, umat Hindu kembali menata diri untuk meningkatkan kualitas kehidupan untuk berkiprah dengan baik kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Dalam momen Nyepi inilah toleransi, baik sebagai bangsa dan setanah air maupun sebagai umat beragama, harus ditunjukkan oleh segenap elemen bangsa.
Dewan Penasehat Forum Bela Negara Provinsi Bali ini juga mengingatkan bahwa toleransi ini diharapkan mampu membangun optimisme dan semangat membangun bangsa. Kasih dan damai merupakan inti ajaran dari setiap agama, karena itu adalah kebutuhan kemanusiaan. Di berbagai kitab setiap agama bisa dipastikan ada penjabaran tentang rasa cinta dan kedamaian di dalamnya.
Semoga untuk perayaan hari raya Nyepi di tahun 2021 ini bisa berjalan dengan lancar, aman, nyaman dan hikmat. Dalam kesunyian kan kau dapati makna kehidupan, dalam kesepian kan kau rasakan kehadiran-NYA. Tuhan bersama orang-orang yang selalu ingat akan penciptanya. Dan kami dari Law Firm Togar Situmorang mengucapkan “Selamat hari raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943” tutup CEO & Founder Law Firm “TOGAR SITUMORANG“ berkantor pusatnya di Jl. Tukad Citarum No.5 A, Renon, Denpasar Selatan, serta cabang di Denpasar, Jakarta, Cirebon, Kalimantan Barat. Bandung.
Putu Sukayasa – PH